BAB
I
PNEDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Proses
belajar di sekolah tentunya tidak lepas dari petingnya peranan buku teks. Buku
teks dapat membuat proses belajar di kelas lebih efisien. Jika keterangan guru
yang menagajarkan kurang jelas maka buku teks dapat di andalkan sebagai solusi
kedua. Buku teks di gunakan untuk mendukung kegiatan belajar serta tercapainya
suatu tujuan pendidikan. Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi
tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam
bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang diperlengkapi dengan
sarana pengajaran ynag serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di
sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program
pengajaran.
BAB
II
ISI
A.
Landasan Pemilihan Buku teks
Buku teks pelajaran hendaknya mampu
menyajikan bahan ajar dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini
sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan bahwa buku teks pelajaran termasuk ke dalam sarana
pendidikan yang perlu di atur standar mutunya, sebagaimana standar mutu
pendidikan lainnya, yaitu : standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidikan dan kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan satndar penilaian pendidikan.
Pasal 43 peraturan ini menyebutkan bahwa kepemilikan buku teks pelajaran harus
mencapai rasio 1:1, atau satu buku teks pelajaran diperuntukkan bagi seorang
siswa. Buku teks pelajaran di sekolah
sekolah harus memiliki kebenaran isi, penyajian yang sistematis, penggunaan
bahasa dan keterbacaan yang baik, dan grafika yang fungsional.
B. Cara Menelaah
Buku Teks
Menurut landasan yang diatas maka
dapat di perjelas bagaimana cara menelaah buku teks untuk Siswa Menengah
Pertama. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penelaahan
buku teks adalah sebagai berikut :
a) Aspek
isi materi pelajaran
Materi pelajaran merupakan bahan pelajaran yang disajikan
dalam buku pelajaran. Buku pelajaran yang baik memperhatikan relevansi,
adekuasi, keakuratan, dan proporsionalitas dalam penyajian materinya. kesesuaian
dengan KD, kesesuaian dengan perkembangan peserta didik, kesesuian
dengan kebutuhan bahan ajar, kebenaran substansi materi pelajaran, manfaat
untuk penambahan wawasan, kesesuaian dengan nilai moral dan nilai-nilai sosial.
Hal-hal diatas akan di bahas secara ringkas:
1. Kesesuaian Materi Buku Teks dengan Kurikulum
Kurikulum merupakan suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri yang penting dari suatu rencana pendidikan dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan oleh guru di sekolh. Pengertian ini mengharuskan setiap perencanaan dan usaha yang dilakukan oleh pelaku pendidikan termasuk pembuat bahan ajar baik yang berupa buku atau yang lainnya harus mengacupada kurikulum yang berlaku.
Pada kurikulum Bahasa Indonesia 2004 kemampuan berbahasa dibedakan menjadi dua, yaitu kemampuan terhadap materi kebahasaan dan kemampuan materi kesastraan sehingga dituntut dalam setiap keterampilan berbahasa (mendengar, berbicara, membaca dan menulis) kedua kemampuan berbahasa tersebut harus mendapat perhatian.
2. Keakuratan Materi
Wacana yang disajikan dalam buku teks ini sesuai dengan kenyataan tidak dibuat-buat. Hal ini terbukti disebutkannya sumber secara jelas di samping itu bacaan yang ada sesuai dengan tingkat pemahaman siswa kelas SLTP.
Sementara itu keakuratan konsep dan teori tercermin dari kesesuaian teori dan konsep yang disajikan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) dengan definisi yang berlaku dalam bidang ilmu bahasa (linguistik) dan ilmu sastra. Selain itu keakuratan teori dan konsep itu terlihat juga dalam penggunaannya yang tepat sesuai dengan fenomena yang dibahas dan tidak menimbulkan banyak tafsir (ambigu).
3. Keakuratan dalam memilih contoh
Contoh-contoh latihan yang disajikan menunjukkan keruntutan konsep dari yang mudah ke yang sukar, dari yang konkret ke abstrak, dari yang sederhana ke yang kompleks dari yang telah dikenal sampai ke pengembangannya.
Tema Pelajaran Pertama di harapkan memberikan kesan bagus terhadap anak-anak. Sebelum peserta didik diberi tugas membaca pemahaman dengan menemukan gagasan utama disajikan, penyusun mengajak peserta didik melihat kebiasaan-kebiasaan mereka dalam membaca termasuk mendata buku apa saja yang telah dibacanya. Setelah itu siswa diajak untuk mengenali cara-cara yang sering dilakukan oleh para pengarang dalam menggambarkan objek kemudian barulah peserta didik diajak untuk membaca pemahaman untuk mengenali gagasan utama dan gagasan penjelas dengan model pembimbingan dengan cara memberikan tips menemukan ide dengan cepat.
b) Aspek Penyajian yang sistematis
Buku pelajaran yang baik menyajikan
bahan secara lengkap, sistematis, sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang berpusat
pada siswa, dan cara penyajian yang membuat enak dibaca dan dipelajari. Secara
keseluruhan buku teks Bahasan dan Sastra Indonesia hendaknya menyajikan materi
secara lengkap dengan sistematika yang runtut. Hal ini bisa dilihat dari:
1. . Cover
Buku teks Bahasa dan Sastra Indonesia ini dilihat dari
sampul/covernya sudah tercermin keselarasan dalam pengemasannya mengenai warna
cover dengan warna yang cukup cerah, jenis tulisan yang jelas dan layak
digunakan sebagai cover dengan tercantumnya bacaan Judul buku, ditujukannya
buku, penulis buku, dan penerbit buku tersebut. Dan juga disertai gambar yang
berhubungan dengan pembelajaran itu yang menunjukan bahwa pengemasan cover buku
tersebut sesuai.
2. Bagaian Pendahulu.
a. Kata Pengantar
a. Kata Pengantar
Pada
bagian penulis memberikan informasi berkaitan dengan tujuan penulis buku teks,
ucapan terima kasih, harapan bahkan bagaimana mengajar dan belajar bahasa pun
disampaikan penulis dalam bagian kata pengantarnya.
b. Daftar Isi.
Adanya
daftar isi pada bagian pendahuluan memberikan kemudahan peserta didik dan
pengguna buku teks ini dalam mencarai dan menemukan bab, subbab serta topik
yang ada di dalamnya.
3. Bagian Isi
a. Pendahuluan
Pengantar pada awal buku berisi tujuan penulisan buku teks pelajaran, sistematika buku, cara belajar yang harus diikuti, serta hal-hal lain yang dianggap penting bagi peserta didik bahkan pemberian motivasi kepada peserta didik. Pemberian kata kunci.
b. Rujukan:
Pada
setiap ilustrasi dan wacana yang diambil dari sumber lain, penulis telah
memberikan identitas sumber yang jelas kecuali ilustrasi yang berupa gambar-gambar
kartun.
c. Rangkuman dan refleksi
c. Rangkuman dan refleksi
Rangkuman
merupakan konsep kunci bab yang bersangkutan yang dinyatakan dengan kalimat
ringkas, jelas, dan memudahkan peserta didik memahami keseluruhan isi bab.
Refleksi memuat simpulan sikap dan prilaku yang harus diteladani. Dalam buku
ini rangkuman ini tidak ada sehingga peserta didik kurang mendapatkan tekanan
materi yang harus benar-benar dikuasai. Sebagai ganti dari itu penulis
menyampaikan ringkasan fokus kemampuan dasar yang harus dikuasai peserta didik.
d. Evaluasi
Evaluasi
baik yang bersifat pretest maupun post test yang ada dalam buku teks sangat
bervariasi. Selain dengan penugasan, pelatihan dan mengerjakan tugas-tugas baik
secara individu maupun kelompok. Bervariasinya evaluasi ini bisa menghindarkan siswa
dari kebosanan terhadap latihan dan tugas-tugas yang menjemukan.
Bentuk evaluasi yang ada
meliputi:
1.
Menjawab pertanyaan bacaan
2.
Menceklis jawaban yang benar dengan pilihan Ya dan Tidak
3.
Memberi tanda P (Positif) dan T (Negatif)
4.
Mengerjakan tugas membaca, baik pemahaman, Membaca puisi dan pembaca cerpen.
5.
Memberikan penilaian dari pilihan B (baik), C (cukup), K (kurang) dengan tanda
V
6.
Mengerjakan tugas individu maupun tugas kelompok.
4. Bagian penyudah
Pada bagian akhir buku teks ini disajikan daftar pustaka atau daftar buku yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku tersebut dan dalam penulisan daftar pustaka seudah sesuai dengan penulisan daftar pustaka yang standar sebagaimana yang disampaikan oleh H. Amat Mukhadis yaitu diawali dengan nama pengarang (yang disusun secara alfabetis), tahun terbitan, judul buku, tempat, dan nama penerbit.
c) Penggunaan Bahasa dan Keterbacaan
Bahasa adalah sarana penyampaian dan
penyajian bahan, seperti kosakata, kalimat,paragraf, dan wacana. Keterbacaan
berkaitan dengan tingkat kemudahan bahasa bagi tingkatan siswa. Khususnya
Sekolah Menengah Pertama.
Bahasa yang digunakan dalam buku hendaknya bebas dari
kalimat yang berbelit-belit, pilihan kata cermat, gaya bahasa baku, penggunaan
tanda baca relatif baik. Pendek kata, bahasa baku teks sangat komunikatif bagi
para pelajar SMP/MTs.
Dalam
tahap perkembangannya, siswa SMP berada pada tahap periode perkembangan yang
sangat pesat dalam setiap aspeknya. Salah satu aspek tersebut adalah aspek
kognitif. Menurut Piaget (1970), periode yang dimulai pada usia 12 tahun, yaitu
yang lebih kurang sama dengan usia siswa SMP, merupakan ‘period of formal
operation’. Pada usia ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan berpikir
secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara bermakna (meaningfully) tanpa
memerlukan objek yang konkret, bahkan objek yang visual. Siswa telah memahami
hal-hal yang bersifat imajinatif. Implikasinya dalam pembelajaran bahasa
Indonesia bahwa belajar akan bermakna apabila input (materi pelajaran) sesuai
dengan minat dan bakat siswa. Pembelajaran bahasa Indonesia akan berhasil
apabila penyusun silabus dan guru mampu menyesuaikan tingkat kesulitan dan
variasi input dengan harapan serta karakteristik siswa sehingga motivasi belajar
mereka berada pada tingkat maksimal.
d) Aspek
Grafika
Grafika merupakan bagian dari
buku pelajaran yang berkenaan dengan fisik buku,
meliputi
ukuran buku, jenis kertas, cetakan, ukuran huruf,warna, dan ilustrasi, yang
membuat
siswa menyenangi buku yang dikemas dengan baik dan akhirnya juga meminati untuk membacanya.Aspek Grafika ini juga
meliputi lay-out atau tata letak, ilustrasi,
gambar, foto, desain tampilan, identitas/keterangan gambar,dan lain lain.
Gambar lebih mudah diserap dan lebih tahan dalam memori seseorang daripada kata-kata. Karenanya dalam berusaha membuat tampilan buku ini lebih menarik minat siswa untuk mempelajari materi di dalamnya, dalam sebagian besar bab dan subbab hendaknya menampilkan ilustrasi, baik yang berupa gambar, grafik maupun tabel.
Kalau dilihat secara keseluruhan tampilnya ilustrasi di awal setiap pelajaran harus mencerminan tema yang akan dibahas dalam setiap pelajaran.
Gambar lebih mudah diserap dan lebih tahan dalam memori seseorang daripada kata-kata. Karenanya dalam berusaha membuat tampilan buku ini lebih menarik minat siswa untuk mempelajari materi di dalamnya, dalam sebagian besar bab dan subbab hendaknya menampilkan ilustrasi, baik yang berupa gambar, grafik maupun tabel.
Kalau dilihat secara keseluruhan tampilnya ilustrasi di awal setiap pelajaran harus mencerminan tema yang akan dibahas dalam setiap pelajaran.
C. Hal-Hal yang harus di perhatikan dalam Pemilihan Buku Teks
1. Keadaan Finansial
Bagaimanapun
juga, buku teks tidak terlepas dari keadaan siswa. Guru harus bijaksana dalam
pemilihan buku teks yang sesuai dengan keadaan keuangan siswa. Guru harus bisa
mengetahui latar belakang keluarga siswanya sebelum menentukan buku teks yang
akan di pakai. Jika siswa berlatar belakang mampu untk membeli buku yang bagus
dan harganya sedikit mahal, mungkin guru bisa menggunakannya. Tapi, tetap
memenuhi standar yang sudah di sebutkan sebelumnya. Dan begitu juga sebaliknya,
jika latar belakang siswa rata-tara kurang mampu. Mungkin guru bisa memberikan
solusi lain dengan cara : foto kopi bahan ajar, membuat ringkasan, peminjaman
yang dilakukan pihak sekolah, perpustakaan dan cara-cara lainnya.
BAB
III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
PENUTUP
A. Simpulan
Buku
teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku
standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan
tujuan instruksional, yang diperlengkapi dengan sarana pengajaran ynag serasi
dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dapat menunjang
sesuatu program pengajaran.
Buku
teks brkaitan erat sekali dengan dengan kurikulum. Patokan penyusunan buku teks
yang dijabarkan dari kedua kegiatan belajar itu merupakan patokan yang bersifat
umum.
Greene
dan Petty telah mengidentifikasi butir-butir yang dapat digunakan sebagai alat
penduga kualitas buku teks. Butir-butir tersebut meliputi minat siswa,
motivasi, ilustrasi, linguistic, terpadu, menggiatkan aktivitas, kejelasan
konsep, titik pandang, pemantapan nilai-nilai dan menghargai perbedaan pribadi.