Selasa, 25 November 2014

Langkah dalam Analisis Buku teks untuk SLTP



BAB I
PNEDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Proses belajar di sekolah tentunya tidak lepas dari petingnya peranan buku teks. Buku teks dapat membuat proses belajar di kelas lebih efisien. Jika keterangan guru yang menagajarkan kurang jelas maka buku teks dapat di andalkan sebagai solusi kedua. Buku teks di gunakan untuk mendukung kegiatan belajar serta tercapainya suatu tujuan pendidikan. Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang diperlengkapi dengan sarana pengajaran ynag serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran.








BAB II
ISI
A. Landasan Pemilihan Buku teks
                 Buku teks pelajaran hendaknya mampu menyajikan bahan ajar dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa buku teks pelajaran termasuk ke dalam sarana pendidikan yang perlu di atur standar mutunya, sebagaimana standar mutu pendidikan lainnya, yaitu : standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikan dan kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan satndar penilaian pendidikan. Pasal 43 peraturan ini menyebutkan bahwa kepemilikan buku teks pelajaran harus mencapai rasio 1:1, atau satu buku teks pelajaran diperuntukkan bagi seorang siswa. Buku teks  pelajaran di sekolah sekolah harus memiliki kebenaran isi, penyajian yang sistematis, penggunaan bahasa dan keterbacaan yang baik, dan grafika yang fungsional.


B. Cara Menelaah Buku Teks

  Menurut landasan yang diatas maka dapat di perjelas bagaimana cara menelaah buku teks untuk Siswa Menengah Pertama. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penelaahan buku teks adalah sebagai berikut :
a)     Aspek isi materi pelajaran
Materi pelajaran merupakan bahan pelajaran yang disajikan dalam buku pelajaran. Buku pelajaran yang baik memperhatikan relevansi, adekuasi, keakuratan, dan proporsionalitas dalam penyajian materinya. kesesuaian dengan KD, kesesuaian dengan perkembangan peserta didik, kesesuian dengan kebutuhan bahan ajar, kebenaran substansi materi pelajaran, manfaat untuk penambahan wawasan, kesesuaian dengan nilai moral dan nilai-nilai sosial.
Hal-hal diatas akan di bahas secara ringkas:

1. Kesesuaian Materi Buku Teks dengan Kurikulum

            Kurikulum merupakan suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri yang penting dari suatu rencana pendidikan dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan oleh guru di sekolh. Pengertian ini mengharuskan setiap perencanaan dan usaha yang dilakukan oleh pelaku pendidikan termasuk pembuat bahan ajar baik yang berupa buku atau yang lainnya harus mengacupada kurikulum yang berlaku.
            Pada kurikulum Bahasa Indonesia 2004 kemampuan berbahasa dibedakan menjadi dua, yaitu kemampuan terhadap materi kebahasaan dan kemampuan materi kesastraan sehingga dituntut dalam setiap keterampilan berbahasa (mendengar, berbicara, membaca dan menulis) kedua kemampuan berbahasa tersebut harus mendapat perhatian.

2. Keakuratan Materi

            Wacana yang disajikan dalam buku teks ini sesuai dengan kenyataan tidak dibuat-buat. Hal ini terbukti disebutkannya sumber secara jelas di samping itu bacaan yang ada sesuai dengan tingkat pemahaman siswa kelas SLTP.
            Sementara itu keakuratan konsep dan teori tercermin dari kesesuaian teori dan konsep yang disajikan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) dengan definisi yang berlaku dalam bidang ilmu bahasa (linguistik) dan ilmu sastra. Selain itu keakuratan teori dan konsep itu terlihat juga dalam penggunaannya yang tepat sesuai dengan fenomena yang dibahas dan tidak menimbulkan banyak tafsir (ambigu).

3. Keakuratan dalam memilih contoh
            Contoh-contoh latihan yang disajikan menunjukkan keruntutan konsep dari yang mudah ke yang sukar, dari yang konkret ke abstrak, dari yang sederhana ke yang kompleks dari yang telah dikenal sampai ke pengembangannya.
            Tema Pelajaran Pertama di harapkan memberikan kesan bagus terhadap anak-anak. Sebelum peserta didik diberi tugas membaca pemahaman dengan menemukan gagasan utama disajikan, penyusun mengajak peserta didik melihat kebiasaan-kebiasaan mereka dalam membaca termasuk mendata buku apa saja yang telah dibacanya. Setelah itu siswa diajak untuk mengenali cara-cara yang sering dilakukan oleh para pengarang dalam menggambarkan objek kemudian barulah peserta didik diajak untuk membaca pemahaman untuk mengenali gagasan utama dan gagasan penjelas dengan model pembimbingan dengan cara memberikan tips menemukan ide dengan cepat.


 b)  Aspek Penyajian yang sistematis
Buku pelajaran yang baik menyajikan bahan secara lengkap, sistematis, sesuai dengan  tuntutan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan cara penyajian yang membuat enak dibaca dan dipelajari. Secara keseluruhan buku teks Bahasan dan Sastra Indonesia hendaknya menyajikan materi secara lengkap dengan sistematika yang runtut. Hal ini bisa dilihat dari:

1. .   Cover
Buku teks Bahasa dan Sastra Indonesia ini dilihat dari sampul/covernya sudah tercermin keselarasan dalam pengemasannya mengenai warna cover dengan warna yang cukup cerah, jenis tulisan yang jelas dan layak digunakan sebagai cover dengan tercantumnya bacaan Judul buku, ditujukannya buku, penulis buku, dan penerbit buku tersebut. Dan juga disertai gambar yang berhubungan dengan pembelajaran itu yang menunjukan bahwa pengemasan cover buku tersebut  sesuai.

2. Bagaian Pendahulu.
            a. Kata Pengantar
Pada bagian penulis memberikan informasi berkaitan dengan tujuan penulis buku teks, ucapan terima kasih, harapan bahkan bagaimana mengajar dan belajar bahasa pun disampaikan penulis dalam bagian kata pengantarnya.
b. Daftar Isi.
Adanya daftar isi pada bagian pendahuluan memberikan kemudahan peserta didik dan pengguna buku teks ini dalam mencarai dan menemukan bab, subbab serta topik yang ada di dalamnya.
3. Bagian Isi

 a. Pendahuluan
            Pengantar pada awal buku berisi tujuan penulisan buku teks pelajaran, sistematika buku, cara belajar yang harus diikuti, serta hal-hal lain yang dianggap penting bagi peserta didik bahkan pemberian motivasi kepada peserta didik. Pemberian kata kunci.

b. Rujukan:
Pada setiap ilustrasi dan wacana yang diambil dari sumber lain, penulis telah memberikan identitas sumber yang jelas kecuali ilustrasi yang berupa gambar-gambar kartun.

c. Rangkuman dan refleksi
Rangkuman merupakan konsep kunci bab yang bersangkutan yang dinyatakan dengan kalimat ringkas, jelas, dan memudahkan peserta didik memahami keseluruhan isi bab. Refleksi memuat simpulan sikap dan prilaku yang harus diteladani. Dalam buku ini rangkuman ini tidak ada sehingga peserta didik kurang mendapatkan tekanan materi yang harus benar-benar dikuasai. Sebagai ganti dari itu penulis menyampaikan ringkasan fokus kemampuan dasar yang harus dikuasai peserta didik.
d.  Evaluasi
                                Evaluasi baik yang bersifat pretest maupun post test yang ada dalam buku teks sangat bervariasi. Selain dengan penugasan, pelatihan dan mengerjakan tugas-tugas baik secara individu maupun kelompok. Bervariasinya evaluasi ini bisa menghindarkan siswa dari kebosanan terhadap latihan dan tugas-tugas yang menjemukan.
                Bentuk evaluasi yang ada meliputi:
1. Menjawab pertanyaan bacaan
2. Menceklis jawaban yang benar dengan pilihan Ya dan Tidak
3. Memberi tanda P (Positif) dan T (Negatif)
4. Mengerjakan tugas membaca, baik pemahaman, Membaca puisi dan pembaca cerpen.
5. Memberikan penilaian dari pilihan B (baik), C (cukup), K (kurang) dengan tanda V
6. Mengerjakan tugas individu maupun tugas kelompok.

4. Bagian penyudah

            Pada bagian akhir buku teks ini disajikan daftar pustaka atau daftar buku yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku tersebut dan dalam penulisan daftar pustaka seudah sesuai dengan penulisan daftar pustaka yang standar sebagaimana yang disampaikan oleh H. Amat Mukhadis yaitu diawali dengan nama pengarang (yang disusun secara alfabetis), tahun terbitan, judul buku, tempat, dan nama penerbit.


c)  Penggunaan Bahasa dan Keterbacaan
Bahasa adalah sarana penyampaian dan penyajian bahan, seperti kosakata, kalimat,paragraf, dan wacana. Keterbacaan berkaitan dengan tingkat kemudahan bahasa bagi tingkatan siswa. Khususnya Sekolah Menengah Pertama.
Bahasa yang digunakan dalam buku hendaknya bebas dari kalimat yang berbelit-belit, pilihan kata cermat, gaya bahasa baku, penggunaan tanda baca relatif baik. Pendek kata, bahasa baku teks sangat komunikatif bagi para pelajar SMP/MTs.
Dalam tahap perkembangannya, siswa SMP berada pada tahap periode perkembangan yang sangat pesat dalam setiap aspeknya. Salah satu aspek tersebut adalah aspek kognitif. Menurut Piaget (1970), periode yang dimulai pada usia 12 tahun, yaitu yang lebih kurang sama dengan usia siswa SMP, merupakan ‘period of formal operation’. Pada usia ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan berpikir secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara bermakna (meaningfully) tanpa memerlukan objek yang konkret, bahkan objek yang visual. Siswa telah memahami hal-hal yang bersifat imajinatif. Implikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia bahwa belajar akan bermakna apabila input (materi pelajaran) sesuai dengan minat dan bakat siswa. Pembelajaran bahasa Indonesia akan berhasil apabila penyusun silabus dan guru mampu menyesuaikan tingkat kesulitan dan variasi input dengan harapan serta karakteristik siswa sehingga motivasi belajar mereka berada pada tingkat maksimal.
           
            d) Aspek Grafika
                        Grafika merupakan bagian dari buku pelajaran yang berkenaan dengan fisik buku,                
        meliputi ukuran buku, jenis kertas, cetakan, ukuran huruf,warna, dan ilustrasi, yang    
        membuat siswa menyenangi buku yang dikemas dengan baik dan akhirnya juga meminati  untuk membacanya.Aspek Grafika ini juga meliputi lay-out atau tata letak, ilustrasi, gambar, foto, desain tampilan, identitas/keterangan gambar,dan lain lain.
            Gambar lebih mudah diserap dan lebih tahan dalam memori seseorang daripada kata-kata. Karenanya dalam berusaha membuat tampilan buku ini lebih menarik minat siswa untuk mempelajari materi di dalamnya, dalam sebagian besar bab dan subbab hendaknya menampilkan ilustrasi, baik yang berupa gambar, grafik maupun tabel.
            Kalau dilihat secara keseluruhan tampilnya ilustrasi di awal setiap pelajaran harus mencerminan tema yang akan dibahas dalam setiap pelajaran.



 C. Hal-Hal yang harus di perhatikan dalam Pemilihan Buku Teks
1. Keadaan Finansial
Bagaimanapun juga, buku teks tidak terlepas dari keadaan siswa. Guru harus bijaksana dalam pemilihan buku teks yang sesuai dengan keadaan keuangan siswa. Guru harus bisa mengetahui latar belakang keluarga siswanya sebelum menentukan buku teks yang akan di pakai. Jika siswa berlatar belakang mampu untk membeli buku yang bagus dan harganya sedikit mahal, mungkin guru bisa menggunakannya. Tapi, tetap memenuhi standar yang sudah di sebutkan sebelumnya. Dan begitu juga sebaliknya, jika latar belakang siswa rata-tara kurang mampu. Mungkin guru bisa memberikan solusi lain dengan cara : foto kopi bahan ajar, membuat ringkasan, peminjaman yang dilakukan pihak sekolah, perpustakaan dan cara-cara lainnya.






















BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
PENUTUP
A. Simpulan
Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang diperlengkapi dengan sarana pengajaran ynag serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dapat menunjang sesuatu program pengajaran.
Buku teks brkaitan erat sekali dengan dengan kurikulum. Patokan penyusunan buku teks yang dijabarkan dari kedua kegiatan belajar itu merupakan patokan yang bersifat umum.
Greene dan Petty telah mengidentifikasi butir-butir yang dapat digunakan sebagai alat penduga kualitas buku teks. Butir-butir tersebut meliputi minat siswa, motivasi, ilustrasi, linguistic, terpadu, menggiatkan aktivitas, kejelasan konsep, titik pandang, pemantapan nilai-nilai dan menghargai perbedaan pribadi.

1 komentar: